Peluang Bisnis Kuliner Bakso

Bisnis rumah makan bakso memiliki potensial bisnis yang sangat menggiurkan. Tua, muda, kecil, perempuan, laki – laki, menggemari makanan bakso. Walaupun sudah banyak persaingannya, namun peluang bisnis bakso masih menyisakan peluang yang menjanjikan.

Bapak Sumarno sebagai pemilik Bakso EMHA ini sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam menggeluti usaha bakso ini. Pada awalnya ia berkeliling menggunakan gerobak dorong ke berbagi tempat di daerah kampus UGM selama lebih dari 10 tahun.

Setelah itu, pada tahun 1997 ia kemudian ditawari modal usaha untuk membuka warung makan dengan seorang ustad dengan sistem bagi hasil. Akhirnya dengan modal tersebut ia gunakan untuk mengelola warung makan bakso dengan nama Bakso EMHA.

Warung makan bakso EMHA saat ini berlokasi di jalan selokan mataram, dapan Fakultas Peternakan UGM. ” Sebelum disini saya sudah 2 kali pindah tempat. Yang pertama kali bakso saya menempati ruangan kecil uk. 4 x 5 m di daerah Klebengan ( daerah kost – kostan ) selama 7 tahun, setelah itu di daerah Flamboyan selama 5th ( juga daerah kost-kostan), dan tempat sekarang ini saya baru menempati sekitar 1 bulanan ” ungkapnya.

Di tempat yang baru ini, belum sepenuhnya pelanggan – pelanggan Bakso EMHA ini berkunjung. ” Ini baru sekitar 80% saja yang berkunjung kesini. Selebihnya saya juga kurang tahu, apa karena lokasinya yang agak berjauhan atau karena belum tahu tempatnya ” jelas Pak Marno ini. Untuk memberitahu tempatnya, paka marno membuat papan pengumuman di lokasi sebelumnya, agar para pelanggan dapat mengetahui keberadaan baksonya sekarang.

Keunggulan dari bakso EMHA ini adalah penyajian bakso yang komplit sebagi bakso jawa, ” Jadi saya itu tidak hanya sekedar menyuguhkan bakso dan mie saja, namun memberikan tambahan seperti layaknya bakso jawa. Tambahan itu seperti tetelan ( kecambah ), bakwan, daun sawi, dan bihun putih ” ungkapnya.

Dengan menawarkan menu bakso urat dan bakso halus, Pak Sumarno yang asli dari Wonosari Gunung Kidul ini memang sangat menjaga kualitas rasa baksonya. Demi manjaga baksonya, pak marno rela memberikan lebih untuk bumbu atau bahan baksonya. ” Lebih baik kelebihan dalam memberi, daripada kekurangan. Dan yang paling penting adalah bahan bakunya halal, dalam arti tidak menipu atau menggunakan campuran ” jelas bapak yang sudah berumur 41 tahun ketika ditanya resep suksesnya.

Warung makan bakso EMHA saat ini berlokasi di jalan selokan mataram, dapan Fakultas Peternakan UGM. ” Sebelum disini saya sudah 2 kali pindah tempat. Yang pertama kali bakso saya menempati ruangan kecil uk. 4 x 5 m di daerah Klebengan ( daerah kost – kostan ) selama 7 tahun, setelah itu di daerah Flamboyan selama 5th ( juga daerah kost-kostan), dan tempat sekarang ini saya baru menempati sekitar 1 bulanan ” ungkapnya.

Di tempat yang baru ini, belum sepenuhnya pelanggan – pelanggan Bakso EMHA ini berkunjung. ” Ini baru sekitar 80% saja yang berkunjung kesini. Selebihnya saya juga kurang tahu, apa karena lokasinya yang agak berjauhan atau karena belum tahu tempatnya ” jelas Pak Marno ini. Untuk memberitahu tempatnya, paka marno membuat papan pengumuman di lokasi sebelumnya, agar para pelanggan dapat mengetahui keberadaan baksonya sekarang.

Keunggulan dari bakso EMHA ini adalah penyajian bakso yang komplit sebagi bakso jawa, ” Jadi saya itu tidak hanya sekedar menyuguhkan bakso dan mie saja, namun memberikan tambahan seperti layaknya bakso jawa. Tambahan itu seperti tetelan ( kecambah ), bakwan, daun sawi, dan bihun putih ” ungkapnya.

Dengan menawarkan menu bakso urat dan bakso halus, Pak Sumarno yang asli dari Wonosari Gunung Kidul ini memang sangat menjaga kualitas rasa baksonya. Demi manjaga baksonya, pak marno rela memberikan lebih untuk bumbu atau bahan baksonya. ” Lebih baik kelebihan dalam memberi, daripada kekurangan. Dan yang paling penting adalah bahan bakunya halal, dalam arti tidak menipu atau menggunakan campuran ” jelas bapak yang sudah berumur 41 tahun ketika ditanya resep suksenya.

Warung makan bakso EMHA saat ini berlokasi di jalan selokan mataram, dapan Fakultas Peternakan UGM. ” Sebelum disini saya sudah 2 kali pindah tempat. Yang pertama kali bakso saya menempati ruangan kecil uk. 4 x 5 m di daerah Klebengan ( daerah kost – kostan ) selama 7 tahun, setelah itu di daerah Flamboyan selama 5th ( juga daerah kost-kostan), dan tempat sekarang ini saya baru menempati sekitar 1 bulanan ” ungkapnya.

Di tempat yang baru ini, belum sepenuhnya pelanggan – pelanggan Bakso EMHA ini berkunjung. ” Ini baru sekitar 80% saja yang berkunjung kesini. Selebihnya saya juga kurang tahu, apa karena lokasinya yang agak berjauhan atau karena belum tahu tempatnya ” jelas Pak Marno ini. Untuk memberitahu tempatnya, paka marno membuat papan pengumuman di lokasi sebelumnya, agar para pelanggan dapat mengetahui keberadaan baksonya sekarang.

Keunggulan dari bakso EMHA ini adalah penyajian bakso yang komplit sebagi bakso jawa, ” Jadi saya itu tidak hanya sekedar menyuguhkan bakso dan mie saja, namun memberikan tambahan seperti layaknya bakso jawa. Tambahan itu seperti tetelan ( kecambah ), bakwan, daun sawi, dan bihun putih ” ungkapnya.

Dengan menawarkan menu bakso urat dan bakso halus, Pak Sumarno yang asli dari Wonosari Gunung Kidul ini memang sangat menjaga kualitas rasa baksonya. Demi manjaga baksonya, pak marno rela memberikan lebih untuk bumbu atau bahan baksonya. ” Lebih baik kelebihan dalam memberi, daripada kekurangan. Dan yang paling penting adalah bahan bakunya halal, dalam arti tidak menipu atau menggunakan campuran ” jelas bapak yang sudah berumur 41 tahun ketika ditanya resep suksesnya.

Warung makan bakso EMHA saat ini berlokasi di jalan selokan mataram, dapan Fakultas Peternakan UGM. ” Sebelum disini saya sudah 2 kali pindah tempat. Yang pertama kali bakso saya menempati ruangan kecil uk. 4 x 5 m di daerah Klebengan ( daerah kost – kostan ) selama 7 tahun, setelah itu di daerah Flamboyan selama 5th ( juga daerah kost-kostan), dan tempat sekarang ini saya baru menempati sekitar 1 bulanan ” ungkapnya.

Di tempat yang baru ini, belum sepenuhnya pelanggan – pelanggan Bakso EMHA ini berkunjung. ” Ini baru sekitar 80% saja yang berkunjung kesini. Selebihnya saya juga kurang tahu, apa karena lokasinya yang agak berjauhan atau karena belum tahu tempatnya ” jelas Pak Marno ini. Untuk memberitahu tempatnya, paka marno membuat papan pengumuman di lokasi sebelumnya, agar para pelanggan dapat mengetahui keberadaan baksonya sekarang.

Keunggulan dari bakso EMHA ini adalah penyajian bakso yang komplit sebagi bakso jawa, ” Jadi saya itu tidak hanya sekedar menyuguhkan bakso dan mie saja, namun memberikan tambahan seperti layaknya bakso jawa. Tambahan itu seperti tetelan ( kecambah ), bakwan, daun sawi, dan bihun putih ” ungkapnya.

Sumber : https://bisnisukm.com/peluang-bisnis-kuliner-bakso.html


Comments ( 0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*
*